Jumat, 20 Januari 2012

IP 200 Produksi Padi Meningkat

Banjarmasin, BARITO
Untuk meningkatkan produksi padi di Kalimantan Selatan. Komisi II DPRD Kalsel mengusulkan meningkatkan Indeks Produksi (IP) 100 menjadi 200. Karena dari satu kali panen setahun menjadi dua kali panen, diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani di wilayah Kalsel.
Dalam peningkatan produksi padi ini, Komisi II mengusulkan pilot project dengan penerapan intensifikasi pertanian agar target IP 200 bisa tercapai.
"Pilot Project IP 200 akan kita perjuangkan di lahan seluas 38 ribu hektare bisa tercapai," kata Ketua Komisi II DPRD Kalsel, M Ihsanuddin kepada wartawan, Kamis (19/1).
Pilot Project tersebut, lanjut Ihsanuddin terkait kontribusi Kalsel sebagai salah satu daerah penyangga pangan nasional, meski satu kali panen setahun, produksi padi pada 2011 mencapai 2 juta ton.
"Produksi padi masih bisa ditingkatkan hingga dua kali setahun," jelas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Meski produksi padi bisa ditingkatkan, tapi terkendala minimnya alat mesin pertanian (alsintan) hanya sekitar 20 persen, idealnya 50 persen. "Pilot Project ini kita akan upayakan dibiayai dan pusat," tambahnya.
Ihsanuddin menambahkan, dampak peningkatan produksi padi ini pada kenaikan Nilai Tukar Petani (NPK), yang kini sudah mencapai 109.
"Jika bisa dua kali panen, nilai tukar petani akan naik dua kali lipat, sehingga petani lebih sejahtera," jelasnya.
Politisi santun ini berharap Dinas Pertanian dan Holtikultura bisa membuat grand desain peningkatan IP 100 menjadi IP 200, karena 90 persen lahan pertanian di Kalsel hanya satu kali panen per tahun.
Terkait banjir yang merendam 1.700 hektare lahan pertanian, sekitar 260 hektare mengalami puso, sehingga perlu bantuan bibit.
"Telah diusulkan agar petani mendapatkan ganti rugi, baik dari provinsi melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah ataupun pusat," demikian Ihsanuddin.sop

Tidak ada komentar: