ANAK NELAYAN-Hasil tangkapan di laut diangkut anak-anak nelayan untuk dijual dipasar.(ist)
Banjarmasin, BARITO
Jumlah penduduk miskin di wilayah Kalimantan Selatan pada 2011 mencapai 190
ribu orang. 60 persen penduduk miskin itu di dominasi nelayan. "60 persen
dari 190 ribu orang penduduk miskin Kalsel adalah nelayan," kata Ketua
Komisi II DPRD Kalsel, M Ihsanuddin kepada wartawan, Kamis (26/1).
Kondisi ini cukup memperihatinkan mengingat produksi perikanan dan kelautan justru meningkat setiap tahun, ujar Ihsanuddin, justru malah tidak mampu mengangkat kesejahteraan nelayan itu sendiri.
"Banyak nelayan miskin. Ini apa penyebabnya," tukas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Meski produksi perikanan meningkat dan harga ikan di pasaran cenderung mahal, tapi tidak dinikmati oleh nelayan.
"Dampak kenaikan BBM, biaya operasional meningkat, tidak mampu menutupi hasil tangkapan," tambahnya.
Penyebab lainnya, ada kemungkinan jenis kapal nelayan Kalsel berukuran kecil, tidak dapat mencari ikan di laut dalam hingga hasil tangkapan ikan sedikit. "Dinas kita minta mencermati masalah dan kendala nelayan," ujarnya.
Menurut Ihsanuddin, solusinya jika memang memungkinkan keterlibatan koperasi, untuk mengatasi permasalahan nelayan, seperti memberikan tambahan modal.
"Koperasi dapat membantu memperbaiki kehidupan nelayan," jelasnya.
Untuk merealisasikannya, Dinas Koperasi dan UKM maupun Dinas Perikanan serta dinas lainnya bisa membuat grand desain dan dananya akan diperjuangkan ke pusat. Grand desain maupun portafolio itu jadi acuan semua program, sehingga semuanya dapat terpadu.sop
Kondisi ini cukup memperihatinkan mengingat produksi perikanan dan kelautan justru meningkat setiap tahun, ujar Ihsanuddin, justru malah tidak mampu mengangkat kesejahteraan nelayan itu sendiri.
"Banyak nelayan miskin. Ini apa penyebabnya," tukas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Meski produksi perikanan meningkat dan harga ikan di pasaran cenderung mahal, tapi tidak dinikmati oleh nelayan.
"Dampak kenaikan BBM, biaya operasional meningkat, tidak mampu menutupi hasil tangkapan," tambahnya.
Penyebab lainnya, ada kemungkinan jenis kapal nelayan Kalsel berukuran kecil, tidak dapat mencari ikan di laut dalam hingga hasil tangkapan ikan sedikit. "Dinas kita minta mencermati masalah dan kendala nelayan," ujarnya.
Menurut Ihsanuddin, solusinya jika memang memungkinkan keterlibatan koperasi, untuk mengatasi permasalahan nelayan, seperti memberikan tambahan modal.
"Koperasi dapat membantu memperbaiki kehidupan nelayan," jelasnya.
Untuk merealisasikannya, Dinas Koperasi dan UKM maupun Dinas Perikanan serta dinas lainnya bisa membuat grand desain dan dananya akan diperjuangkan ke pusat. Grand desain maupun portafolio itu jadi acuan semua program, sehingga semuanya dapat terpadu.sop
Tidak ada komentar:
Posting Komentar